Saham GoTo Diprediksi Terus Melemah, Bagaimana Nasib Investor?

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) terhempas dari daftar 10 besar emiten dengan kapitalisasi pasar besar (big cap) hingga hari ini.

Saham GOTO pun terus diwarnai sentimen opsi saham karyawan atau employee stock option program (ESOP) yang dieksekusi pada harga Rp2 per saham.

Berdasarkan data Bloomberg, kemarin saham GOTO anjlok 6,54 persen atau 7 poin ke Rp100.

Emiten teknologi terbesar di BEI ini memiliki kapitalisasi pasar Rp118,44 triliun, turun lebih dari separuh dari kapitalisasi pasar saat IPO yang sekitar Rp400,31 triliun.

Dengan demikian, kapitalisasi pasar GOTO telah hangus sebanyak Rp281,56 triliun per Kamis kemarin 8 Desember 2022.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan selain perkembangan bisnis, para pelaku pasar juga akan mencermati keberhasilan efisensi dari GOTO.

Adapun sejumlah langkah diambil GOTO demi meningkatkan profitabilitas.

“[Saham GOTO] diperkirakan masih akan konsolidasi cenderung melemah karena pelaku pasar mencermati perkembangan bisnis dan keberhasilan efisiensi serta upaya-upaya untuk meningkatkan profitability-nya GOTO,” ujar Cheril kepada Bisnis, Kamis kemarin 8 Desember 2022.

Secara terpisah, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan GOTO memang memulai terdaftar di Bursa dengan kondisi rugi.

Namun, menurutnya hal ini tidak akan berlangsung selamanya lantaran perusahaan tengah mengejar profitabilitas.

Nico menyebut GOTO sedang berusaha untuk menciptakan profitabilitas mulai dari melakukan efisiensi, mengembangkan sinergi bisnis, dan mengembangkan ekosistem yang ada.

Terlebih lagi GOTO berupaya untuk menambah nilai dari ekosistem yang sudah ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *